Hari Senin, 25 April 2022, WHO (World Health Organization) atau Badan Kesehatan Dunia dan mitra di seluruh dunia akan memperingati Hari Malaria Sedunia Tahun 2022. Tema Global Hari Malaria Sedunia (World Malaria Day 2022) tanggal 25 April 2022 yang diangkat oleh World Health Organization (WHO) adalah "Harness innovation to reduce the malaria disease burden and save lives" atau "Memanfaatkan inovasi untuk mengurangi beban penyakit malaria dan menyelamatkan nyawa". Tema Nasional Hari Malaria Tahun 2022 yang saya kutip dari Website Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah "Ciptakan Inovasi Capai Eliminasi, Wujudkan Indonesia Bebas Malaria". Hari Malaria Sedunia diperingati setiap tanggal 25 April bertujuan untuk mengajak masyarakat bersama-sama untuk memberantas penyakit malaria, selain itu pada kesempatan kampanye ini WHO juga memberikan apresiasi bagi beberapa negara yang sudah berhasil lepas dari penyakit malaria.
Puncak Peringatan Hari Malaria Sedunia di Indonesia akan diadakan di Lombok Tengah, Provinsi NTB pada tanggal 31 Mei. Peringatan HMS ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan, serta untuk memobilisasi dukungan dan peran aktif seluruh komponen masyarakat guna mewujudkan Indonesia Bebas Malaria Tahun 2030.
Penyakit Malaria telah diketahui keberadaannya lebih dari 4.000 tahun lalu. Malaria banyak dikenal di daerah Yunani pada abad ke-4 SM dan dipercaya sebagai penyebab utama berkurangnya penduduk kota pada saat itu. Dalam perkembangan medis, Malaria dikenal sejak tahun 1753. Namun, baru ditemukan parasit dalam darah oleh Alphonse Laveran pada tahun 1880. Hari Malaria Sedunia (World Malaria Day) pertama kali diadakan pada tahun 2008. Hal ini merupakan pengembangan dari Hari Malaria Afrika.
Baca juga : Kurikulum Merdeka Untuk SD
Penyakit Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia serta ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Nyamuk Anopheles umumnya berwarna kekuningan dan aktif menggigit pada jam 6 sore – 6 pagi. Nyamuk Anopheles menyukai air bersih yang belum terpapar polusi dan biasanya banyak ditemukan di air terbuka dengan tumbuhan seperti sawah, rawa, hutan mangrove, sungai, dan genangan air sisa hujan. Penyakit malaria dapat menyerang semua golongan umur termasuk bayi dan anak-anak.
Dalam upaya pencegahan penyakit malaria, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memperkenalkan slogan "ABC" yaitu:
- A = Awas dan perhatikan : faktor risiko, cara penularan, cara pencegahan, masa inkubasi, tanda dan gejala.
- B = Biasakan untuk hindari gigitan nyamuk selama di daerah endemis dengan menggunakan kelambu saat tidur, tidak keluar malam, jika terpaksa keluar maka menggunakan baju panjang dan terang, serta memakai lotion anti nyamuk.
- C = Cek darah segera ke tenaga kesehatan jika terdapat gejala demam selama disana sampai 1 bulan setelah kembali dari daerah endemis dan sampaikan riwayat perjalanan.
Selain mengetahui cara pencegahan penyakit malaria, beberapa tanda dan gejala penyakit malaria juga harus diwaspadai diantaranya demam menggigil, panas tinggi, berkeringat banyak, sakit kepala, mual, muntah, diare, sakit perut, sakit persendian dan otot, badan lemas, dan hilang nafsu makan. Jika menjumpai tanda dan gejala diatas maka yang harus dilakukan yaitu :
- Datang ke pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit);
- Lakukan pemeriksaan darah tepi untuk memastikan apakah di dalam darahnya terdapat parasit malaria (Plasmodium);
- Bila hasil pemeriksaan darah positif terdapat parasit malaria dapat diberikan pengobatan Obat Anti Malaria (OAM) gratis;
- Minum obat malaria sampai tuntas.
Demikian postingan tentang Hari Malaria Sedunia Tahun 2022 serta informasi kesehatan yang dapat kami berikan, semoga dapat bermanfaat bagi sobat sehat untuk mencegah dan mewaspadai penyakit malaria. Mari Kita Bersama-Sama Mencegah Malaria dan Wujudkan Indonesia Bebas Malaria Tahun 2030.