Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kemajuan bangsa dan negara kita dalam dua puluh, tiga puluh atau lima puluh tahun yang akan datang, terletak di tangan kaum muda. Kaum muda saat ini akan menjadi pelaku sejarah yang menentukan kemajuan bangsa kita. Kita ingin pada peringatan 100 tahun kemerdekaan bangsa kita, di tahun 2045 mendatang, bangsa kita telah tampil sebagai bangsa yang unggul dan maju. Dengan demikian, betapa pentingnya pendidikan karakter bagi kaum muda kita, karena bila pada 100 tahun kemerdekaan nanti masih ada pemimpin kita yang tidak amanah dan masih terjadi ketidak adilan di negeri Indonesia berarti kita gagal mendidik kaum muda. Itulah menjadi pentingnya pendidikan kepramukaan guna membentuk karakter kaum muda Indonesia. Tentu tidak mudah dan ini semua menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama sebagai orang tua dan pendidik dibawah pembinaan pemerintah sebagai pengelola Negara yang kita cintai ini.
Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal akan melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dalam keluarga, dan pendidikan formal di sekolah. Hal ini mengingat pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk menghasilkan kaum muda yang handal dan berkarakter. Sedangkan peranan keluarga sebagai pelaku pendidik informal yang dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak-anak sangatlah penting. Sementara persoalan kaum muda sering terjadi diantara rumah dan sekolah, maka menjadi penting peranan Gerakan Pramuka dalam mengatasi permasalahan kaum muda yang terjadi tersebut. Kerjasama sinergis antara lembaga pendidikan formal, non formal dan pendidikan informal dalam keluarga sangatlah penting dan menjadi keharusan.
Untuk mengimplementasikan pendidikan kepramukaan, Gerakan Pramuka telah memperbaharui sistem pendidikan kepramukaan. Pada saat ini pendidikan kepramukaan telah memiliki kurikulum baru, akreditasi gugusdepan serta sertifikasi dan lisensi para Pembina juga telah berhasil disusun. Sekarang ini masih dalam tahap pelaksanaan ujicoba pelbagai konsep tersebut khususnya akreditasi, sertifikasi dan lisensi yang nantinya akan diberlakukan secara nasional. Jadi aspek regulasi dan sistem pendidikan kepramukaan telah berhasil diwujudkan, dan tinggallah implementasi di lapangan yang perlu pengawalan dan evaluasi. Oleh karena itu, mulai tahun 2015 harus mulai menerapkan akreditasi gugusdepan secara menyeluruh. Gugusdepan yang buruk tidak akan dibekukan, melainkan akan dibina terus sehingga memperoleh standar minimal dalam mendidik peserta didik.
Revitalisasi Gerakan Pramuka telah berjalan delapan tahun yang bertujuan utama yaitu untuk memantapkan eksistensi Gerakan Pramuka dan untuk meningkatkan fungsi Gerakan Pramuka. Dalam kurun delapan tahun ini memang telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan. Namun demikian, bersamaan dengan itu harus diakui pula bahwa masih besar tantangan yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka dan oleh kaum muda Indonesia kita. Bahkan masalahnya semakin berat sejalan dengan makin bertambahnya penduduk, juga mengingat percepatan pertumbuhan masalah kaum muda lebih cepat dibandingkan dengan solusi yang dapat dilakukan. Pendidikan kepramukaan sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda di Indonesia, dituntut untuk dapat lebih berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.
Sejarah memang telah mencatat besarnya peranan anggota dan organisasi Pramuka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada masa-masa awal kebangkitan nasional, para anggota Pramuka (kepanduan) mempunyai peranan besar dalam membangkitkan semangat kebangsaan. Pada sekitar tahun 1920-an para anggota Pramuka (kepanduan) berperan besar dalam menggalang semangat persatuan. Untuk kemudian, pada masa-masa awal kemerdekaan, para anggota Pramuka (kepanduan) berperan besar dalam menggelorakan semangat bela negara.
Pembentukan karakter yang tangguh bagi generasi muda merupakan hal yang amat penting dan bahkan menentukan nasib bangsa dan negara di masa depan. Kita juga telah sering mendengar perlunya generasi muda memiliki kepribadian yang kuat, bersemangat, ulet, pantang menyerah, disiplin, inovatif serta mampu bekerja keras. Namun pada kenyataannya, kondisi yang kita hadapi sekarang, karena pengaruh pelbagai faktor, terutama globalisasi, kemajuan teknologi informasi serta telekomunikasi, menunjukkan hal yang sebaliknya. Untuk mengatasinya, sekali lagi sangat diperlukan keterlibatan aktif generasi muda dalam kegiatan kepramukaan. Karena sesungguhnyalah salah satu kewajiban setiap anggota Gerakan Pramuka, sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Bapak Pramuka Dunia, Baden Powell, disamping ditujukan terhadap Tuhan (duty to the God), terhadap sesama (duty to others) dan terhadap diri sendiri (duty to self), juga yang terpenting adalah terhadap tanah air, bangsa dan negara (duty to country)
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Gerakan Pramuka ke 53, Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Jayakerta akan menyelenggarakan suatu kegiatan perkemahan yang diwujudkan dalam bentuk “Perkemahan Besar Gerakan Pramuka ke 53”. Kegiatan Perkemahan tersebut akan berlangsung mulai besok Hari Jum'at, 6 September sampai dengan 8 September 2014 bertempat di Bumi Perkemahan Dusun Bubulak Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Perkemahan ini dimaksudkan sebagai realisasi dari salah satu program kerja Kwarran Gerakan Pramuka Kecamatan Jayakerta tahun 2014 yang dalam pelaksanaannya melibatkan para personal pengurus dan beberapa pembina gugus depan di lingkungan Kwartir Ranting Kecamatan Jayakerta. Semoga kegiatan tersebut berjalan lancar, sukses dan bermanfaat bagi kita semuanya. Aamiin.
Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Pramuka dan Jayalah Indonesiaku.
Salam Pramuka,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.