Postingan sekarang tentang Puisi yaitu Puisi Dari Sahabat Sejati. Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya. Sedngkan persahabatan dapat diartikan sebuah ikatan yang dapat membawa orang menuju ke perubahan yang disebabkan adanya dukungan satu sama lain. Persahabatan bukan hanya dalam kedekatan dan kebahagiaan tetapi juga saling memotivasi, saling berbagi ilmu dan hal -hal lainnya. Sahabat sejati adalah teman yang selalu dihati dan selalu menyenangkan sahabat. Tidak semua orang beruntung mendapatkan sahabat sejati, meskipun awalnya merasa menikmati indahnya persahabatan, namun hancur karena dikhianati sahabatnya. Meskipun semua orang membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkanya.
Puisi Dari Sahabat Sejati
Angin malam kian larut heningkan pikiran...
Tertuju pada angan yang tak tentu harapan...
Alunannya bak sendu bagai lantunan lagu...
Syairnya bagai musik pengiring hati yang gundah...
Nadanya menyentuh kalbuku dengan penuh tanda tanya...
Terpikir apa yang dikau pikirkan...
Wahai Sahabatku...
Berharap asa kian tinggi menerawang tingginya angkasa...
Syukur seakan bergeser hilang terkikis angan bintang...
Memenuhi hati nafsu diri...
Ingin menjadi lebih tinggi menantang jaman kini...
Ada apa duhai sahabatku...
Sedang risaukah dirimu itu...
Atau sedang menguji diri...
Hidup harus penuh syukur apa yang telah kau dapat...
Tak akan ada habisnya jika nafsu menyeliputi hati...
Bagai embun pagi hari ini ...
Membawa angan akan segera pagi ...
Begitupun waktu saat ini ...
Akan segera bergulir saat waktu pagi telah tiba...
Ingatkah kamu akan Waktu tersebut...???...
Setiap waktu pasti akan berakhir ...
Setiap Muda pasti menginjak tua ...
Setiap Jabatan pasti ada masanya ...
Setiap kekuasaan pun ada purna nya ...
Di Setiap pertemuan pasti akan berakhir dengan perpisahan...
Dan ..
Setiap umur pasti akan diminta pertanggungjawabannya...
Ingatlah duhai sahabatku"Eka Ikhsanudin" ...
Bahwa hidup di Dunia itu tak akan kekal selamanya...
Semuanya pasti akan berganti...
Ibarat hembusan angin malam ini ...
Pasti akan reda pada waktunya ...
Biarpun Sedih, Pedih, perih,,,
Mendung itu pasti akan berlalu...
dengan Indahnya bintang-bintang di malam hari...
Atau kah ...
Ego mu akan tetap membawa Ambisimu ...
mungkin Ego mu sejalan dengan kata hatimu ...
Atau sekedar Ambisimu mengikuti Nafsumu ...
Biarlah waktu berjalan menentukan hari-harimu ...
Asal jangan Nafsumu terbawa oleh egomu ...
Biarkan kata hatimu yang berbicara ...
Jangan kau kotori dengan Ego dan Ambisi mu itu...
Seiring bergulirnya malam hari ini ...
Menanti datangnya embun pagi ...
Dengan gemerlap sinar mentari pagi...
mengiringi cahaya kunang-kunang yang perlahan pergi...
Esok hari mungkin akan sama...
tetapi semua akan menjadi berbeda...
ketika engkau melihatnya demikian...
jika engkau menunggu,
tunggulah dengan harapan...
karena jika engkau enggan berharap...
semua akan sama saja berapa kali pun waktu yg engkau lewati...
Baca juga : Puisi Pujangga Tanpa Nama
Mentari Pagi di depan mata...
Menunggu adzan Shubuh berkumandang...
Ingin aku menatap jauh harapan bersamamu...
Sayang,,,
aku hanya manusia biasa yang tak punya daya dan upaya...
Malam ini tidak lebih penting dari malam kemarin,,,
kecuali aku melaluinya dengan senyuman...
dan penuh pengharapan serta penyemangat buatmu sahabatku...
Jangan habiskan malam ini dengan sia-sia...
tertunduk lah sedikit dan mulailah bertanya...
bagaimana kemarin dan akan seperti apa esok...
Biarpun tak ada yg peduli...
Peduli lah pada diri kamu sendiri ...
Baca juga : Bersyukur Itu Indah
Hanya Sebagai pengingat sahabatku...
untuk tetap bersyukur dan berserah diri kepada - Nya ...
Kalau berbuat jangan cuma mengukur..
yang PENTING membawa KESENANGAN...
Tetapi berbuatlah dengan tujuan...
yang PENTING membawa KEBAIKAN,
Tetaplah Bersyukur dengan keadaan yang bagaimanapun ...
Untukmu Wahai Sahabatku "Eka Ikhsanudin"